Just Salesman

“Apa pekerjaanmu?”

“Saya sebagai salesman”

“Oh salesman”

Percakapan yang biasa kita dengar entah waktu saat kita ketemu calon mertua, atau pada saat kumpul saudara, ataupun sedang bersosialisasi dengan teman-teman.

Apakah fungsi salesman dianggap kasta terbawah dalam suatu pekerjaan? Apakah kalau kita sebagai dokter, pilot, akuntan, pengacara bisa merupakan posisi di atas seorang penjual?

Saya rasa semua pekerjaan tetap perlu butuh yang namanya sales, karena pekerjaan sebagai dokter pun perlu ilmu untuk menjual, menjual keahliannya dalam menyembuhkan orang. Adapun seorang akuntan, untuk mendapatkan klien, mereka pun harus menjual kemampuannya sehingga konsumen bisa mengerti jasa apa yang bisa dilakukan oleh seorang akuntan tadi.

Jadi apapun pekerjaanmu, apabila dikerjakan dengan sungguh-sungguh pasti hasil yang di dapatkan nya pun akan menjadi maksimal. Jangan pernah merendahkan posisi salesman atau tenaga penjual, karena setiap pekerjaan pada akhirnya harus memiliki sifat sebagai tenaga penjual

Lead and to be Loved

Apa yang menjadi tugas seorang pemimpin? Pertanyaan klasik yang selalu kita dengar.  Mungkin banyak sekali kriteria yang diperlukan sebagai seorang pemimpin. Kalau saya unduh dari artikel atau googling rasanya tidak pernah habis tulisan mengenai kriteria seorang pemimpin.

Namun dalam rangka hari kasih sayang, saya ingin merangkum dari sekian banyak persyaratan seorang pemimpin adalah pemimipin yang dicintai oleh anak buah nya. Apakah pemimpin tersebut mudah dikendalikan atau selalu menuruti kehendak anak buah? Tentu saja tidak.

Pemimpin yang dicintai harus tetap memiiki:

  1. Karisma dalam memimpin dan menginspirasi
  2. Bisa memberikan Energi positif kepada lingkungan
  3. Sifat Empati pada sesama manusia

Mungkin masih banyak sifat lain yang belum tertulis; namun saya rasa ketiga sifat di atas cukup mewakili untuk menjadi pemimpin yang dicintai.

Happy Valentine’s Day.

Happy Loveable Leader.

 

PEOPLE

Dalam perjalanan ke Surabaya 2 minggu lalu, di pesawat saya sempat membaca sebuah majalah yang membahas tentang bagaimana perusahaan mengelola sumber daya manusia dengan baik, bagaimana budaya perusahaan bisa membentuk karakter manusia nya, bagaimana sebuah sistem bisa membangun kedisiplinan seseorang; hal ini perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maximal bagi perusahaan.

 

Peranan perusahaan terhadap sumber daya manusia tidak hanya tanggung jawab dari departemen kepersonaliaan namun sampai di jajaran level teratas pun harus berperan aktif dalam membangun manusianya dengan melihat beberapa hal:

Passion 

Keberhasilan utama seseorang dalam melakukan pekerjaan apapun harus didasari akan kesenangan terhadap pekerjaan tersebut. Apabila seseorang bekerja tidak tumbuh dalam hatinya, maka pekerjaan yang mereka lakukan hanya sebatas tanggung jawab terhadap perusahaan saja.

Ethic

Dalam dunia usaha, karier atau kehidupan sehari-hari, setiap orang harus memiliki etika atau perilaku sesuai dengan norma yang berlaku. Jangan hanya mencari kenaikan pangkat atau ambisi pribadi dengan menghalalkan segala cara tanpa memperhatikan etika dalam bekerja maupun bersosialisasi dengan orang lain.

Organised

Pekerjaan bisa dilakukan dengan benar, apabila disusun secara rapi. Terkadang kita sulit menentukan mana yang perlu didahulukan  sehingga menyebabkan perkerjaan yang ada bukan bisa diselesaikan dengan baik malah lebih berantakan. Utamakan pekerjaan yang paling penting baru hal yang kurang penting.

Positive Thinking

Kesulitan apapun bisa diatasi apabila kita memiliki pemikiran yang positif. Jangan cepat menyerah tapi kita harus melihat dari segi positifnya. Bagaimana perusahaan menciptakan budaya positif  dan optimisme di saat kondisi internal maupun eksternal tidak mendukung.

Learning

Apakah setiap orang merasa sudah paling baik? Bagaimana mereka haus akan sesuatu hal yang baru?  Inilah peran perusahaan untuk melihat apakah seseorang mau berubah untuk meningkatkan kualitas kerjanya.

Execution

Hal yang terakhir dan mungkin yang paling sulit bagaimana tim kita menterjemahkan sebuah strategi menjadi kenyataan. Apakah mereka sudah cukup paham apa yang seharusnya meraka lakukan?

6 hal di atas (PEOPLE) bisa kita pakai dalam mengenal karakter dari setiap orang yang bekerja di dalam perusahaan dan bagaimana peran perusahaan dalam membangun sebuah tim yang bisa bekerja yang tidak hanya bertanggung jawab  terhadap pekerjaan; tapi ciptakanlah tim yang benar-benar mencintai  & loyal pada perusahaan di tempat mereka berkarya. Karena sumber daya manusia merupakan hal yang terpenting untuk menjalankan roda perusahaan.

Dikarenakan tulisan saya membahas tentang PEOPLE (manusia/orang), walaupun saat ini teknologi berkomunikasi bisa hanya sebatas telpon genggam, namun sebagai mahluk sosial, bertepatan dengan hari Kemenangan, ada baiknya kita tetap bersilahturami, saling bergandengan tangan dalam mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri kepada keluarga, saudara serta kerabat handai taulan.

 

Yes I did It

Membuat kaget seseorang terkadang menyenangkan, walaupun ini bukan merupakan April Mop karena memang masih 2 bulan lagi kita memasuki tanggal 1 April. Namun, pada bulan lalu saya sempat memberikan kaget salah satu tim saya karena tingkah laku mereka yang lebih dahulu membuat kaget saya.

Reward & Punishment

Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa saling mengagetkan? Di bulan Desember, saya sangat bersyukur karena mendapatkan penghargaan sebagai The best marketing dalam sektor FMCG. Nah ini mulai awal ceritanya, saya pikir dalam acara penyerahan penghargaan tersebut hanya diketahui oleh rekan kerja saya saja; tapi ternyata tim saya mengundang ibu dan kakak saya dalam acara tersebut tanpa memberitahukan terlebih dahulu. Mungkin mau memberikan kejutan untuk saya. Well, sebenarnya tidak apa-apa bagi saya; karena mereka ingin membuat keluarga saya bangga atas penghargaan yang saya terima.

Tapi karena saya merasa tidak dikasih tahu, maka timbul ke isengan saya untuk membuat mereka kaget semacam balas dendam sepertinya. Pada akhir acara, saya langsung mengatakan kepada mereka akan saya berikan SP. Pada umumnya di dunia kerja SP (Surat Peringatan) itu merupakan momok yang menakutkan dikarenakan karyawan melakukan kesalahan atau kelalaian dalam perkerjaannya.

Mungkin mereka anggap saya hanya becanda. Tapi berselang satu minggu setelah acara, saya benar-benar mengeluarkan SP bagi mereka. Tapi SP disini bukan untuk menghukum mereka dengan memberikan peringatan, tapi SP nya Surat Penghargaan.

Cukup kaget sih mereka menerima SP tadi, karena surat nya dibuat secara resmi dikeluarkan oleh perusahaan dengan ada catatan SP di wajah depan amplopnya. Yes I did it, saya berhasil. Pertandingan menjadi 1-1.

Inti dari tulisan ini, terkadang dalam setiap pekerjaan memang harus ada penghargaan apabila memang karyawan telah melakukan pekerjaan nya dengan baik, tapi kita pun harus tegas memberikan peringatan atau hukuman apabila mereka lalai. Tinggal bagaimana mengkomunikasikan kepada bawahan kita apakah dengan hal yang serius atau ada sedikit dengan lelucon seperti yang saya lakukan. Just for fun, suatu hal yang bisa kita gunakan dalam membuat suasana kerja menjadi lebih santai dan menarik.

Maaf ya my team, tapi saya mengapresiasi atas usaha dan tujuan anda.

 

 

Terima Kasih 2018

Perjalanan sebuah karier masing-masing orang mempunyai jalan nya sendiri. Ada yang berambisi untuk menjadi manajer, ada yang ingin menjadi pimpinan perusahaan dalam waktu yang sudah direncanakan, ada yang senang mencari pengalaman baru dengan terus menerus pindah perusahaan yang dikenal dengan sebutan kutu loncat. Adapun yang mau santai tidak memiliki ambisi tertentu sudah nyaman di zona aman nya.

 Posisi atau kenaikan pangkat diperlukan dalam meniti sebuah karier, selain hal tersebut, setiap orang senang diapresiasi atau diakui tidak hanya dalam bentuk materi saja namun sebuah pengakuan berupa penghargaan; terlebih lagi diperoleh dari institusi di luar perusahaan tempat dimana mereka bekerja.

Di penghujung akhir tahun 2018, tepatnya di awal bulan Desember, saya sungguh beruntung bisa dipercaya menjadi salah satu orang yang menerima  penghargaan dari Markplus, Inc dan majalah Marketeers sebagai the best marketing of the year di sektor Fast Moving Consumer Product (FMCG).

Puji dan syukur kepada Tuhan atas anugerah yang diberikan kepada saya, dan ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi saya.

Penghargaan ini bukan karena kehebatan saya pribadi, tapi pasti didukung oleh banyak pihak mulai dari keluarga, rekan kerja dan sahabat  handai taulan yang selalu mendukung dalam perjalanan karier saya.

Semoga dengan penghargaan ini, tetap membumikan diri saya, jangan menjadi takabur, namun justru lebih memberikan motivasi kepada saya untuk bekerja lebih baik lagi dan selalu ingat untuk selalu berbagi pengalaman kepada banyak orang.

Terima kasih 2018 atas hadiah yang tak ternilai.

 

 

Stay or Quit Your Job

Tak terasa tahun 2017 sudah memasuki bulan terakhir. 11 bulan berputar sedemikian cepat. Pada umumnya di bulan terakhir, banyak dari kita sudah mulai merencanakan apa yang akan dilakukan untuk tahun kedepan. Bagi para pelaku usaha sudah memikirkan apa strategi perusahaannya untuk menghadapi persaingan; berapa besar perusahaan akan meningkatkan penjualan dan laba bersih nya.

Hal berbeda dengan seorang pekerja yang mulai memikirkan karier yang di-impikan. Salah satu resolusi dari banyak orang pada umumnya, ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, atau ada yang merasa di perusahaan lama sudah tidak memungkinkan bagi dirinya untuk dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi; bahkan ada yang sudah merasa jenuh dengan lingkungan kerja yang sekarang, dan masih banyak pertimbangan lain untuk mempertimbangkan tantangan baru di perusahaan lain.

 

Continue reading

Your Career Needs 4 Ps

 

Para marketer sudah tentu familiar dengan strategi marketing yang dikenal dengan 4 P. Bagaimana mereka menciptakan Product (produk) yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, bagaimana penentuan Price (harga) yang disesuaikan dengan target konsumen, bagaimana melakukan Promotion (promosi) sehingga produk yang tersebut bisa dikenal dan dimanakah Place (tempat) yang ideal untuk menjual produk sehingga mudah terjangkau oleh konsumen.

 

Inspirasi 4 P

Minggu lalu saya sempat berkunjung ke kantor LinkedIn di Singapura, pada umumnya suasana kantor-kantor seperti Google, Yahoo, ataupun Facebook boleh dikatakan sangat inspiratif sama halnya kantor LinkedIn. Kantor yang berlokasi di gedung pencakar langit itu memang tidak ada duanya; selain fasilitas dan tempat kerjanya yang membuat saya terkesan, pemandangannya pun sungguh indah karena langsung berhadapan dengan laut lepas.

img_1040

Berkunjung ke LinkedIn, belajar banyak dari salah satu talented person di LinkedIn seperti Ibu Lanny Wijaya, serta terinspirasi dari 4 P nya ala marketing, membuat saya ingin menulis mengenai perjalanan karier bagi para pekerja. Continue reading