Terkadang orang sudah merasa puas dengan adanya pertumbuhan dibandingkan tahun lalu. Tidak ada salahnya dengan hal tersebut. Namun apabila sudah bertumbuh, kita tidak boleh melupakan adanya sebuah target yang tidak sekedar pertumbuhan saja.
Bagaimana pencapaian terhadap target tersebut? Sudahkah mencapai 100%? Seandainya belum bisa mencapai 100% walaupun sudah ada pertumbuhan apakah itu bisa disebut sudah berhasil?
Saat ini kita sudah memasuki bulan Oktober; tinggal 3 bulan untuk menutup tahun 2022. Dan pada umumnya, hampir semua perusahaan sudah mempersiapkan rencana tahun depan. Berapa besar kenaikan penjualan, berapa banyak output yang akan dihasilkan, dan pasti banyak lagi KPI yang akan dicapai.
Selamat merencanakan target 2023. Sebagai pelaku usaha, jangan terbuai dengan kata-kata pertumbuhan yang terpenting disini adalah pencapaian.
Percakapan yang biasa kita dengar entah waktu saat kita ketemu calon mertua, atau pada saat kumpul saudara, ataupun sedang bersosialisasi dengan teman-teman.
Apakah fungsi salesman dianggap kasta terbawah dalam suatu pekerjaan? Apakah kalau kita sebagai dokter, pilot, akuntan, pengacara bisa merupakan posisi di atas seorang penjual?
Saya rasa semua pekerjaan tetap perlu butuh yang namanya sales, karena pekerjaan sebagai dokter pun perlu ilmu untuk menjual, menjual keahliannya dalam menyembuhkan orang. Adapun seorang akuntan, untuk mendapatkan klien, mereka pun harus menjual kemampuannya sehingga konsumen bisa mengerti jasa apa yang bisa dilakukan oleh seorang akuntan tadi.
Jadi apapun pekerjaanmu, apabila dikerjakan dengan sungguh-sungguh pasti hasil yang di dapatkan nya pun akan menjadi maksimal. Jangan pernah merendahkan posisi salesman atau tenaga penjual, karena setiap pekerjaan pada akhirnya harus memiliki sifat sebagai tenaga penjual
Banyak orang yang merasa kepandaian, keahlihan serta gelar pendidikan merupakan kunci sukses dalam meniti karier. Tidak dipungkiri hal itu. Karena kita belajar mulai dari TK, sampai kuliah untuk mengasah otak guna memperluas wawasan dan menambah pengetahuan diri kita sendiri. Bahkan sebagai pelajar atau murid saling berlomba untuk mendapatkan penghargaan & apresiasi di sekolahya.
Namun demikian, tidak serta merta karena kita pandai, juara di sekolah, mendapatkan banyak penghargaan menjadikan kita untuk menjadi sombong, atau merasa orang lain bukan selevel terhadap dirinya; namun kita pun perlu memiliki karakter yang baik; bagaimana kita menjaga relasi terhadap orang, bagaimana kita berkomunikasi dengan orang, dan bagaimana kita memperlakukan orang lain.
Keahlihan dan kepandaian memang diperlukan; tapi di atas segalanya, kita harus bisa membangun karakter positif guna menuju kesuksesan.
Selamat datang 2022. Semoga tahun ini bisa lebih baik dari tahun kemarin, dan semoga pandemik Covid 19 yang menghantui kita selama 2 tahun terakhir bisa segera selesai.
Jadikanlah tahun 2022 dari rasa kekuatiran (FEAR) menjadi saling membantu (HELP)
Sudah pasti impian setiap orang menjadi orang yang sukses, baik dalam karier maupun berumah tangga. Banyak hal yang harus dilakukan untuk menuju kesuksesan.
Mungkin ada 4 hal yang saya lihat bisa sedikit merumuskan apa yang perlu dilakukan menurut versi saya pribadi.
Build a positive character. Karakter sangatlah diperlukan dalam kehidupan kita dalam bersosialisasi; karakter yang positif memberikan dampak yang baik bagi semua orang.
Enlarge your network. Jangan ragu-ragu bergaul dengan semua orang, karena kita bisa banyak belajar dari siapapun.
Sharpen your skill and knowledge. Tidak ada kata bosan untuk selalu belajar dan mengasah pengetahuan kita .
Technology minded. Saat ini tidak bisa dipungkiri, kalau kita tidak mengerti tehnologi akan tertinggal dengan orang. Minimal mempunyai orientasi bahwa tehnologi bisa membantu pekerjaan kita.
Apakah anda siap menerapkan ke 4 hal tersebut di atas? Mungkin memang tidak mudah, tapi hari demi hari bisa mulai untuk kita coba.
Setelah sempat tertunda, akhirnya International Olympic Committee (IOC) memutuskan Olimpiade Tokyo 2020 diselenggarakan pada tahun 2021 di tengah situasi pandemik yang masih mencekam.
Sangat disayangkan pertandingan olahraga terakbar setiap empat tahunan ini diselenggarakan tanpa ada suporter ataupun penonton yang biasa secara hiruk pikuk membela negaranya bertanding. Ibarat makan soto Betawi tanpa kuah santan yang terasa hampa tanpa kehadiran penonton di tengah megahnya venue olahraga di Tokyo.
Para atlet dan oficial pun selalu dilanda perasaan cemas akan terjangkit virus walaupun setiap kali harus melakukan standar protokol kesehatan. Selain harus memikirkan pertandingan untuk mencapai terbaik, para atlet pun harus bersiap mundur atau membatalkan pertandingan seandainya tertular atau dirinya dinyatakan postif. Boleh dikatakan olimpiade kali ini harus disiapkan mental berapa kali lipat.
Tradisi Medali
Demikian juga para atlet kebanggaan Indonesia, mereka pun merasa lebih tertekan dalam kondisi yang tidak menentu seperti ini; terlebih lagi kejadian yang dialami atlet bulutangkis Indonesia pada saat kejuaraan All England pada bulan Maret kemarin.
Tapi perjuangan atlet kita tetap harus kita banggakan, tradisi medali tetap bisa dipertahankan dimulai dari medali perunggu di cabang olah raga angkat berat, sampai akhirnya lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang di arena bulutangkis; dan itu menandakan Indonesia merebut medali emas.
Terima kasih para atlet yang sudah berjuang mempersembahkan medali untuk Indonesia; bagi yang belum, terima kasih sudah memberikan hasil maksimal; jangan menyerah, tapi jadikan sebagai pecutan untuk bisa berlatih lebih baik lagi karena hanya dalam 3 tahun Olimpiade 2024 akan bergulir di Perancis.
Semoga di masa kedepannya, prestasi olah raga Indonesia bisa lebih maju. Asalkan pembinaan, fasilitas olah raga serta dukungan pemerintah bisa lebih ditingkatkan sehingga para atlet bisa semakin merasa percaya diri untuk fokus mencapai prestasi lebih tinggi.
Selamat atlet Indonesia. Terima kasih atas medali yang sudah kalian torehkan untuk merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke 76.
Pandemik Covid 19 masih mengantui kita, bulan Juli merupakan bulan terburuk bagi Indonesia, karena jumlah kematian yang semakin tinggi dibandingkan bulan sebelumnya dan menjadikan Indonesia menjadi negara yang tertinggi dalam pertumbuhan kasus kematian.
Sedih rasanya kalau buka pemberitaan, melihat banyak nya kasus positif dan kematian yang terjadi dalam bulan ini. Bahkan banyak teman, atau orang yang disekeliing kita harus berjuang melawan Covid 19.
TGIV
Kita kenal istilah Thank God It’s Friday. Apakah tulisan judul di atas salah? Thank God It’s Vriday? Hmmm……sebenarnya saya ingin mengatakan Thank God I’m Vaccinated. Saya cukup beruntung sudah dapat vaksin kedua awal bulan Mei.
Apakah dengan divaksin masalah pandemik ini akan cepat selesai? Apakah dengan vaksin, kita tidak bisa terjangkit Covid 19? Mungkin tidak semudah itu pandemik Covid 19 akan selesai; tapi minimal bisa membantu daya tahan tubuh. Kita harus tetap berhati-hati walaupun kita sudah divaksin sekalipun, masih perlu melakukan protokol kesehatan.
Maka saya mengajak teman-teman untuk jangan pernah ragu untuk lakukan vaksinasi, karena kedepannya virus ini akan menjadi hal yang biasa. Semakin banyak komunitas yang sudah divaksin; semakin sedikit orang yang tertular. Penyebaran virus semakin terbatas karena daya tahan tubuh setiap orang semakin membaik.
Kita tetap berdoa agar pandemik ini bisa segera selesai dan kehidupan menjadi normal kembali. Mudah-mudahan berita duka cita yang kita dengar dan baca cukup diganti satu huruf d nya dalam kata duka dengan huruf s sehingga menjadi berita suka cita karena sudah semakin menurunnya jumlah positif dan kematian.
Pertandingan sepakbola klub Eropa berakhir di bulan Mei, dimana laga pamungkasnya diakhiri dengan final UEFA Champion League yang mempertemukan 2 klub Inggris, Chelsea dan Manchester City.
Ada hal yang bisa saya tarik kesimpulan dalam kompetisi liga klub Eropa kali ini:
Ada 6 klub di liga Italia, Spanyol dan Inggris yang merupakan saudara sesama kota yang menjadi juara 1 dan 2. Liga Italia: Inter dan Milan, Liga Inggris: City dan United, Liga Spanyol: Atletico dan Madrid.
Dalam Liga Italia: Juventus merupakan klub Italia yang menguasai 1 dekade, musim ini seakan enggan mempertahankan juara liga Italia; bahkan sampai akhir pertandingan; Juventus harus berjuang untuk mempertahankan posisi nya untuk berkompetisi di UEFA Champion League.
3 klub Inggris mencapai partai puncak kejuaraan antar klub Eropa, Chelsea, City dan United.
Dalam 3 fenomena yang saya temukan, apabila dikaitkan dengan dunia usaha maka:
Dalam sebuah organisasi atau perusahaan terkadang kita memiliki beberapa tim yang mewakili perusahaan yang sama, walaupun dalam satu perusahaan tapi masing-masing memiliki target dan saling berkompetisi sama hal nya point 1 di atas. Yang terpenting disini walau berbeda tim, tapi masih mengangkat nama 1 kota.
Point 2 di atas pun mengingatkan, bahwa untuk selalu menjadi yang nomor satu terkadang tidak mudah, terkadang karena sudah lama merasa di atas, kegigihan dan keinginan untuk berkompetisi menjadi sedikit menurun.
Point 3 di atas, menunjukkan betapa bagus nya strategi dari klub Inggris dalam meramu tim nya sehingga 3 klub nya bisa bersamaan melaju ke partai puncak.
Semoga apa yang kita dapatkan dari fenomena klub sepakbola Eropa tahun ini, bisa memberikan pelajaran bagi usaha atau organisasi yang kita jalankan; kalau saya singkat ke 3 point di atas: kompetisi melalui kolaborasi, konsistensi & kegigihan, kemampuan berstrategi.
Jangan lupa kita masih ada pertandingan sepakbola antar negara Eropa dan Amerika bulan Juni sampai Juli 2021. Siapakah yang akan juara dan apakah ada fenomena menarik dari pertandingan antar negara tersebut. Kita saksikan saja.