Selamat tahun baru Imlek 2025. Semoga tahun ular kayu memberikan banyak berkat, keberuntungan dan kebahagiaan.
Ular terkenal dengan bisa nya; semoga kita pun juga semakin banyak bisa nya, bisa lebih rajin, bisa lebih bijak dan bisa lebih sabar.

Apa yang menjadi tugas seorang pemimpin? Pertanyaan klasik yang selalu kita dengar. Mungkin banyak sekali kriteria yang diperlukan sebagai seorang pemimpin. Kalau saya unduh dari artikel atau googling rasanya tidak pernah habis tulisan mengenai kriteria seorang pemimpin.
Namun dalam rangka hari kasih sayang, saya ingin merangkum dari sekian banyak persyaratan seorang pemimpin adalah pemimipin yang dicintai oleh anak buah nya. Apakah pemimpin tersebut mudah dikendalikan atau selalu menuruti kehendak anak buah? Tentu saja tidak.
Pemimpin yang dicintai harus tetap memiiki:
Mungkin masih banyak sifat lain yang belum tertulis; namun saya rasa ketiga sifat di atas cukup mewakili untuk menjadi pemimpin yang dicintai.
Happy Valentine’s Day.
Happy Loveable Leader.
Ada peribahasa yang mengatakan “gajah di pelupuk mata tidak tampak, kuman di seberang lautan nampak” Seringkali kita suka menyalahkan atau menghakimi orang lain, tapi tidak melihat kekurangan yang kita miliki. Kita perlu meyeimbangkan antara yang boleh dan tidak boleh di setiap relasi dengan orang lain atau rekan kerja.
Saya akan membagi menjadi 4D dimana apa yang boleh dan yang tidak boleh:
Mungkin penyakit yang paling ditakuti saat ini terjangkit penyakit Covid 19; sudah hampir 1 tahun virus ini menyerang seluruh dunia dan sampai saat ini vaksin nya masih dalam tahap uji coba.
Walaupun saya dan istri sudah menjalani protokol kesehatan, namun tepat tanggal 28 Agusutus 2020, kami berdua dinyatakan positif terkena Covid 19. Perasaan kami menjadi kacau balau, takut akan terjadi sesuatu yang menakutkan.
Lalu kami berdua menjalani isolasi mandiri di rumah, karena kami termasuk orang tanpa gejala (OTG). Tepat 1 minggu, tepatnya tanggal 4 September 2020, kami berdua menjalani test PCR kedua, kami yakin akan kesembuhan karena selama seminggu, kami sudah menjalani semua yang disarankan dokter, kerabat dengan melakukan banyak hal; mulai dari berjemur, minum vitamin termasuk minum obat tradisional, kumur pakai air garam, sampai mencampur minuman dengan minyak kayu putih pun kami jalani. Namun seakan semua sia-sia, karena hasilnya pun masih positif. Kecewa kedua kami alami lagi.
Lalu dokter pun menyarankan untuk mengambil test setelah 14-21 hari lagi, karena pada umumnya virus akan mati setelah minggu ketiga atau hari ke 28. Lalu kami putuskan, akan mengambil kembali lagi pada saat sudah memasuki hari ke 28, yakni 21 hari setelah test kedua.
Apabila dihitung dari pertama kali kami dinyatakan positif tanggal 28 Agustus, maka tanggal 25 September sudah masuk hari ke 28, dan kami pun test PCR untuk ketiga kalinya; kami mengambil test yang keluar 1×24 jam. Puji Tuhan kami mendapatkan kabar gembira, keesokan harinya tanggal 26 September 2020, kami berdua sudah dinyatakan negatif; dan bertepatan dengan hari ulang tahun istri saya. Kami sangat bersyukur apa yang kami lakukan selama 28 hari tidak sia-sia, kami sembuh, kami bisa melewati masa sulit ini. Kado terindah bagi kami berdua.
Dalam tulisan saya kali ini, saya pun ingin berbagi pengalaman diri saya dan istri. Bukan maksud menggurui, tapi kami lakukan konsep BPJS dalam melawan virus Covid 19, yang mungkin bisa diterapkan seandainya ada yang terkena, walaupun memang tergantung dari gejala masing-masing orang:
Terima kasih atas dukungan, doa dan perhatian yang diberikan selama kami sakit. Kami hanya bisa membalasnya dengan berdoa agar kita semua diberikan kesehatan.
Salam Sehat.
Siapa yang tidak senang apabila mendengar kata THR? THR merupakan sesuatu yang kita tunggu-tunggu apabila hendak merayakan hari raya keagamaan dan pada umumnya dibagikan pada saat Hari Raya Idul Fitri.
Pandemik Covid 19 memang cukup berdampak bagi kehidupan sosial kita, tidak hanya berdampak pada kondisi ekonomi, sosial dan budaya; namun terjadi juga pada kehidupan beragama. Berapa banyak hari raya ke-agamaan yang kita lalui dengan memperingatinya di luar tempat ibadah? Mungkin di awali dengan Hari Raya Paskah, Hari Raya Idul Fitri dan besok kita pun akan merayakan Hari Raya Idul Adha.
Tidak seperti saat merayakan Hari Idul Fitri pada bulan Juni lalu, sejalan dengan waktu dalam memasuki era new normal, maka pemerintah mulai melonggarkan aturan dalam mengatasi pandemik ini; banyak hal yang mulai berjalan seperti biasa termasuk saat merayakan Hari Raya Idul Adha.
Walaupun saat Hari Raya Idul Fitri kita tidak berkangen ria dengan sanak saudara di kampung halaman, namun akan lebih baik kita Tunda kembali pulang ke kampung halaman karena masih tingginya orang terkena virus corona. Hal kedua, tetap Hindari diri dari keramaian, selalu jaga jarak. Walau terkadang di saat Idul Adha pada umumnya ada acara memotong kurban yang notabene bisa terjadi keramaian saat itu. Hal terakhir yang perlu dilakukan, selalu Rajin membersihkan tangan dan selalu pakai masker saat berinteraksi dengan orang di sekitar kita.
Semoga dengan adanya THR versi baru, kita tetap terhindar dari virus yang cukup menakutkan saat ini.
Selamat Hari Raya Idul Adha. Kita doakan agar pandemik bisa dapat segera berakhir, dan roda kegiatan bisa kembali normal.
Dalam mengatasi pandemik covid 19, salah satu caranya dengan melakukan kegiatan di rumah. Baik itu dalam pekerjaan kantor, bersekolah bahkan beribadah pun dilakukan di rumah
Bagaimana kita sebagai pelaku usaha menyikapi keadaan seperti ini? Saya ambil contoh para pekerja yang biasa harus bekerja di kantor, ketemu orang di luar, mengontrol pekerjaan di lapangan; harus mengalami sesuatu yang berbeda.
Apakah segala sesuatunya jelek? Atau mungkin ini merupakan hal yang akan menjadi biasa? Pasti ada segi positif dan negatif nya.
Pertama ambil positifnya, yang bisa saya singkat menjadi PSBB
saya merasakan bekerja di rumah bisa lebih produktif; karena tidak terganggu dengan hal-hal yang merusak konsentrasi apabila kita lakukan di kantor.
bekerja di kota seperti Jakarta, dengan kepadatan lalu lintas bisa menyebabkan tua di jalan, tapi dengan di rumah; kita tidak usah menghadapi kemacetan ibukota.
semenjak hampir semua industri tidak bisa melakukan aktivitas di luar rumah; salah satu jenis usaha yang berdampak adalah seminar dan training. Tapi beruntung dengan adanya tehnologi dan koneksi internet, sebuah seminar masih dapat dilakukan melalui online; sehingga kita tidak harus pergi ke tempat tertentu untuk mengikutinya, sekarang cukup buka komputer atau gadget di rumah untuk mendengarkan seminar.
sibuk bekerja di luar rumah, kemacetan jalan yang bisa membuang waktu, bisa mempengaruhi hidup kita. Bagaimana kita menyisakan waktu untuk keluarga, bagaimana kita meningkatkan gaya hidup sehat dengan berolah raga, seakan tidak ada waktu tersisa untuk itu semua. Tapi dengan aktivitas di rumah, saya merasakan bisa melakukan kesemuanya itu dengan lebih teratur.
Nah sifat negatifnya pun ada, bisa disingkat jadi SDM
sebagai mahluk sosial, kita kehilangan interaksi langsung dengan rekan kerja, sahabat maupun saudara; walau kita bisa lakukan on line meeting, tapi tetaplah tidak sama apabila kita bertemu langsung saling menjabat tangan, bahkan bisa bercipika cipiki.
sebenarnya ini pun bisa menjadi segi positif dikarenakan kita tidak tergantung dari orang lain. Tapi terkadang, pekerjaan yang biasa kita bisa delegasikan ke orang, seperti kerjaan administratif harus kita lakukan sendiri, contoh membeli materai, melakukan fotokopi ataupun pekerjaan admin lainnya yang sebenarnya tidak perlu kita lakukan sendiri.
nah segi negatif yang saya lihat paling penting, kurang nya pengontrolan terhadap tim kerja kita, apakah memang mereka sudah melakukan pekerjaan nya sesuai dengan apa yang kita inginkan, atau apakah mereka mencuri-curi waktu untuk melakukan kegiatan di luar pekerjaannya.
Semoga Working From Home (WFH) ini bisa menjadi kehidupan normal kita selanjutnya; tinggal bagaimana hal negatif di atas bisa kita atasi sehingga WFH bisa memberikan banyak manfaat dari segi positifnya.
Sudah hampir 3 bulan bangsa kita diserang virus covid 19. Membuat roda perekonomian Indonesia mengalami penurunan yang cukup tajam; terlebih akibat dengan aturan pemerintah yang mengharuskan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di sebagian besar kota di Indonesia sehingga aliran uang tidak bisa berputar dengan baik. Kapan pandemik covid 19 akan berakhir? Apakah kita akan terus terkurung seperti ini dengan jangka waktu yang cukup lama?
Indonesia mungkin pernah mengalami krisis ekonomi pada tahun 1998, yang lebih disebabkan karena kondisi keuangan dunia, bahkan di tahun tersebut pada bulan Mei, kita masih ingat Presiden Soeharto harus turun tahta setelah 32 tahun memimpin Indonesia.
Apabila kita melihat sejarah Indonesia, bulan Mei tepatnya tanggal 20 tahun 1908 kita ikrarkan hari Kebangkitan Indonesia, hari yang sungguh berarti untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia saat itu. Dengan peristiwa krisis 1998 dan lengsernya kekuasaan orde baru, hal ini membuat Indonesia bisa bangkit menjadi negara yang bersifat demokratis.
Sama seperti krisis yang dialami Indonesia di tahun 1998, semua perusahaan pun kena dampaknya. Banyak perusahaan yang harus gulung tikar, mem-PHK karyawannya, melakukan restrukturisasi pinjaman dan kegiatan lain yang perlu dilakukan guna menyelamatkan perusahaannya.
Dalam tahun 1998, perusahaan yang bergerak di bidang kecantikan, Martha Tilaar Group (MTG) pun mengalami hal yang sama, bagaimana bisa mempertahankan usahanya di tengah krisis yang melanda. Berkat inovasi yang dibuat MTG dengan mengeluarkan lipstik dua warna nya, maka perusahaan yang tahun ini genap berusia 50 tahun bisa tetap bertahan. Ini dipengaruhi perubahan perilaku konsumen yang biasa membeli lipstik import menjadi lipstik lokal; saat itu kurs US$ naik sampai 9 kali lipat. Dan dengan adanya lipstik tersebut, konsumen cukup membeli satu lipstik dengan 2 warna sekaligus. Cukup hemat bukan?
Deja vu terjadi kembali di tahun 2020, setelah 22 tahun, krisis menghantui kembali. Kalau tahun 1998, kita lebih tahu musuh terbesar hanya masalah keuangan yang dimainkan oleh segelintir orang yang ingin menguasai perekenomian dunia; namun kali ini lawan yang kita hadapi benar-benar belum jelas bagaimana mengatasinya. Mungkin beberapa tahun lalu, banyak virus yang bermunculan, seperti MERS, SARS; namun penyebaran dan korban jiwa tidak sedahsyat covid 19.
Apabila MTG di tahun 1998 tidak hanya bisa bertahan, tapi perusahaan bisa tetap memperkerjakan karyawan dengan meningkatnya penjualan sang lipstik tadi. Bagaimana dengan tahun 2020, apakah kenangan indah itu terulang kembali? Saat ini, memang perusahaan berusaha bertahan dengan merubah fasilitas produksi dari produk kecantikan ke produk yang berunsur kesehatan; dan berharap MTG tetap bisa memberikan lapangan kerja untuk karyawannya sama seperti yang terjadi di tahun 1998.
Hari ini hari Kebangkitan Nasional, seharusnya kita bisa mengikrarkan kembali, Indonesia harus memperjuangkan kemerdekaan dalam melawan virus. Apakah sama seperti apa yang dilakukan Budi Utomo di tahun 1908? Tentu tidak, kita sebagai warga Indonesia cukup mematuhi kebijakan pemerintah; jangan menganggap remeh penyebaran virus ini, karena sampai sekarang kenaikan orang yang terkena virus belum menunjukkan penurunan.
Ayo Indonesia, kita harus segera bangkit!
Salam Hari Kebangkitan Nasional! Salam Hari Bangkit Indonesia!
Siapa sangka sebuah virus bisa memporak porandakan kondisi dunia saat ini? Apakah ini merupakan teguran dari Tuhan bagi umat Nya? Apakah Tuhan marah sama kita yang terkadang tidak percaya atau kita bahkan tidak taat akan ajaran Tuhan?
Paskah kali ini mungkin ada kesamaan apa yang dialami pada saat kejadian Yesus disalibkan, para murid sangat takut, pemimpin mereka diadili sampai mati di kayu salib. Demikian pula peristiwa Covid 19, orang takut untuk bertemu, berjabat tangan dan berkumpul. Bahkan beribadah pun dilarang.
Momen Kebangkitan
Walaupun Paskah kali ini berbeda, dimana kita tidak bisa datang ke gereja untuk beribadah, namun kebangkitan Yesus hendaknya menjadi momen bagi kita sebagai momen kebangkitan dari rasa takut akan Covid 19 yang telah menghantui kita.
Semoga hari raya Paskah semakin mengingatkan akan kuasa dan kehadiran Tuhan dalam kehidupan kita; dan semakin membuat kita berani dalam melewati masa sulit ini.
Selamat Hari Paskah, Semoga Tuhan yang bangkit bisa meneguhkan iman kita.