Wo Man

Hari ini merupakan Hari Perempuan Sedunia dikenal sebagai International Woman’s Day. Hari yang diperingati dalam awal bulan Maret ini bertujuan untuk memberikan kesetaraan gender antara pria dan wanita.

Hubungan pria dan wanita harusnya memang sederajat bahkan harus saling melengkapi seperti yang ditulis oleh John Gray dalam bukunya Men are from Mars, Women are from Venus. Sifat kedua mahluk tersebut memang memiliki sifat berbeda; pria lebih bersifat rasional sedangkan wanita lebih bersifat emosional.

Dalam materi presentasi saya, saya ingin menggambarkan apa yang menjadi sifat dasar antara pria dan wanita dimana keduanya memiliki sumber kekuatan apabila disatukan.

Silahkan unduh di:

Logo Penuh Arti

Apakah suatu merek dikenal melalui nama merek itu sendiri, atau cukup dengan melihat logo dari merek tersebut? Terkadang logo dari merek tersebut merupakan tulisan dari merek nya sehingga memudahkan untuk mengingat nya. Namun banyak merek memakai logo tersendiri dalam mengenalkan merek nya tersebut.

Siapa yang tidak mengenal logo dengan huruf kuning M? Cukup melihat huruf tersebut kita sudah mengetahui bahwa logo itu dari rumah makan cepat saji McDonald. Atau logo produk olahraga terkenal Nike yang memiliki logo seperti garis berbelok seperti contreng yang dikenal dengan sebutan Swoosh. Lain halnya dengan perusahaan tehnologi asal Korea, Samsung dimana merek dan logo nya digabungkan menjadi satu kesatuan.

Source Internet

Logo terkadang tidak hanya sekedar tulisan, gambar atau hiasan semata, banyak logo dijadikan sebagai jiwa dari sebuah merek.  Kita bisa ambil contoh di saat pandemik, banyak kreasi unik dari logo merek terkenal; apakah itu yang diciptakan oleh pemilik merek itu sendiri, atau diciptakan oleh ilustrator yang menjadikan logo merek menjadi meme marketing atau bahasa gaul nya disebut “plesetan”.  Melalui kreativitas seperti ini, sebuah merek seakan ikut ambil bagian dalam memberikan dukungan serta berkampanye guna memerangi virus corona.

Source Internet


HUT RI 75

Setiap tahun pada umumnya suatu negara merayakan hari kemerdekaan nya. Demikian di Indonesia yang tahun ini merayakan hari ulang tahun nya yang ke 75; sama seperti tahun-tahun sebelumnya, logo Hari Kemerdekaan pun diciptakan.

Logo HUT 75 tahun pastilah memiliki arti atau makna tersendiri sesuai dengan makna yang ingin disampaikan. Si pencipta logo atau kreativitas nya patut di apresiasi, karena tidak sembarang orang mampu menterjemahkan sebuah makna yang akan dikomunikasikan kepada khalayak ramai.

Namun sangatlah disayangkan di saat Indonesia berusia ke 75, masih ada saja segelintir orang yang ingin merusak keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memasukkan unsur SARA di dalam logo HUT RI tahun ini. Ayolah Indonesia, jangan terbelenggu dengan urusan yang bisa memecah keutuhan bangsa. Saatnya untuk bersatu dan fokus menyatukan keberagaman untuk memperkuat jati diri Indonesia.

Mudah-mudahan logo HUT 75 tahun, bisa membuat merek Indonesia (nation branding) menjadi negara yang dikenal sebagai negara yang mengedepankan persatuan dan kesatuan dengan memiliki kekayaan alam, keragaman budaya, dan keramah tamahan penduduknya.

Selamat ulang tahun Republik Indonesia, Dirgahayu Negeriku, Indonesia

 

 

Sebuah logo bisa memberikan makna yang cukup mendalam,

Sebuah logo bisa mengkomunikasikan maksud dan tujuan,

Sebuah logo bisa mewakili visi dan misi merek.

 

 

No Discount, No Sales

No pain, No Gain = Tidak ada perjuangan, tidak ada hasil. Istilah yang sering kita dengar, apabila kita ingin mencapai sesuatu diperlukan suatu perjuangan dan kerja keras.

Judul di atas sebenarnya men-diskiriminasikan peran orang marketing. Apakah karena ada diskon atau hadiah, konsumen baru akan membeli produk anda? Apakah mereka hanya menunggu untuk membeli saat ada promo? Ataukah mereka tidak ada loyal ke suatu merek karena merek tersebut tidak bisa memberikan harga yang lebih murah?

Memang sifat manusia tidak bisa dipungkiri kalau ada promo terlebih yang menyangkut diskon, hadiah, bahkan sekarang dikenal dengan promo cash back, hasrat untuk membeli menjadi lebih besar. Belum lagi didukung iming-iming marketing yang semakin membuat heboh dengan kata-kata “penawaran terbatas”, “hanya untuk periode tertentu”, “70% diskon” serta banyak istilah lainnya yang menjadikan kita lebih konsumtif.

Online Shopping pun tidak ketinggalan memanfaatkan momen diskon yang kita kenal dengan Harbolnas, 11-11, 12-12. Berbagai promo diskon sampai membeli Rp 1 pun ditawarkan disana. Apa hasilnya? Dengan promo ini, transaksi terjadi bisa mencapai ratusan milyar. Cukup efektif tapi saya pun belum tahu apakah bisa memberikan hasil bagi pemilik produk dari segi keuntungan.

Maka pemilik produk harus hati-hati, jangan sampai strategi pemasaran hanya bertumpu pada hadiah, diskon atau potongan harga saja tapi sebaiknya konsumen membeli suatu produk karena memang sesuai dengan kebutuhannya, dan buatlah mereka loyal akan merek anda. Nah inilah yang menjadi peran marketer bagaimana mengkombinasi promo dan  program loyalitas berjalan secara beriringan. Boleh saja di saat tertentu,  momen festive seperti di bulan Desember ini, dimanfaatkan dengan program diskon. Karena menjelang tahun baru, saatnya orang-orang berbelanja apakah untuk kebutuhan pribadi atau bertujuan membagi-bagi hadiah. Saat ini pun, pada umumnya dipakai oleh pemilik merek untuk menghabiskan produknya;  karena di tahun baru para marketer pun siap meluncurkan produk baru lainnya.

Tapi sekali lagi saya ingatkan, jangan terjebak dengan perang diskon yang dilakukan berkali-kali.

HAPPY NEW YEAR 2020! Semoga di tahun 2020, merek produk anda menjadi pilihan di benak hati konsumen. Salam Sukses!

Millennial is Everything

Siapa yang tidak kenal generasi milenial? Generasi yang terlahir di pertengahan tahun 1980 sampai awal tahun 2000 cukup memainkan peranan yang cukup penting saat ini. Dengan semakin maraknya internet dan didukung dengan alat komunikasi yang berkuatan 4 G, membuat kaum milenial bisa merubah cara dan pola pikir masyarakat. Banyak industri baru bermunculan sejak hadirnya generasi yang biasa juga disebut generasi langgas.

Tak hanya sekedar merubah pola pikir, bahkan setelah 1 bulan membentuk kabinet kerja dengan para menterinya,  Pak Jokowi mengumumkan adanya staf khusus presiden yang terdiri dari 7 kaum milenial. Menurut bapak Indonesia 1 ini, staf khusus milenial diperlukan untuk memberi masukan ide-ide kreatif ke pemerintah dan menjadi corong ke kaum muda terhadap idelogi Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika yang sudah semakin memudar.

50 Tahun Mempercantik Indonesia

Tak ketinggalan, virus milenial pun dirasakan oleh Martha Tilaar Group (MTG), yang pada tahun depan akan memasuki usia emas nya yakni berusia 50 tahun. Sama seperti Pak presiden, walaupun sudah berdiri 1/2 abad, MTG merasa perlu ada unsur milenial dalam mengembangkan usahanya guna mempercantik Indonesia.

Pada peluncuran logo 50 tahun, MTG pun membuat suasana yang biasanya cukup serius menjadi ke unsur lebih milenial agar bisa beradaptasi dengan karakter anak muda jaman now; sehingga karyawan yang  lahir sebelum tahun 80 an harus bisa bekerja mengikuti generasi milenial dan bisa merasakan bagaimana generasi tersebut melakukan aktivitas kesehariannya. Dan bagi karyawan milenial pun bisa turut bangga bekerja di perusahaan yang sudah berusia 50 tahun, tapi mau mengikuti perkembangan jaman sekarang.

Nah intinya disini, walau semakin berumur, baik perusahaan atau pribadi seseorang harus bisa mengikuti generasi saat ini,  demikian sebaliknya bagaimana karakter anak jaman now bisa masuk  kedalam lingkungan pendahulunya. Sama-sama untuk saling mengerti dan dimengerti.

Selamat memasuki usia ke 50 tahun dengan berjiwa Milenial!

Tambah Usia, Makin Bermakna

Merdeka atau Mati! Itulah kata-kata yang diucapkan oleh para pahlawan bangsa yang ingin melepaskan diri dari penjajahan.

Arti merdeka jaman sekarang bukan berarti bebas dari penjajahan dengan menggunakan senjata, tapi harus merdeka dari penjajahan korupsi dan SARA, namun disayangkan negara yang sudah berumur 74 tahun masih terbelenggu dengan adanya isu pecah belah atau egoisme politik yang ingin berkuasa.

Merek Lama

Indonesia berumur 74 tahun, saya ingin kaitkan masalah umur dengan merek dari sebuah produk. Setelah jaman revolusi industri banyak bermunculan produk yang dicap dengan merek dagang (brand). Ada yang masih bertahan sampai sekarang, dan banyak juga yang sudah tidak eksis. Ada yang bisa bertahan sampai 100 tahun namun ada juga yang bertahan hanya sampai 1000 hari.

Pertanyaannya bagaimana merek jaman dulu masih bisa bertahan sampai sekarang? Terlebih ada perbedaan generasi dari masa ke masa; jaman dulu kita kenal dengan sebutan generasi baby boomers, generasi X, dan terus berganti generasi demi generasi, yang akhirnya anak yang baru lahir di tahun 2010 dikenal dengan sebutan generasi Alpha.

Berkaca pada merek yang berdiri jaman generasi baby boomers, apakah merek tersebut sudah tidak relevan dengan generasi milenial yang ada saat ini? Benarkah merek yang sudah eksis lebih dulu tidak bisa bersaing dengan merek baru yang lebih pas dengan karakter generasi sekarang? Mengapa saya katakan demikian dikarenakan saya pernah dengar, banyak anak jaman now kalau ditawari sebuah merek yang lahir sebelum jaman mereka lahir,  jawabannya “itu produk emak gue”, “ah produknya kuno”, “ini sih bukan gue banget”.

Kenyataannya, banyak merek lama yang masih bisa bertahan sampai sekarang apabila ditangani dengan benar dan mengikuti perkembangan jaman. Saya ambil kasus lain di luar produk; contohnya bidang perfilman, di tahun 80 an mungkin kita kenal film Warkop DKI, siapa anak milenial kenal dengan Dono, Kasino, Indro? Apakah lawakan mereka hanya bisa menghibur orang-orang dulu saja? Namun apa yang terjadi?  Film Warkop DKI kembali ditayangkan dengan menyesuaikan pemonton jaman now, maka keluarlah film Warkop DKI Reborn dan tidak tangung-tanggung jumlah penonton nya mengalahkan film-film yang notabene baru diluncurkan di jaman milenial; selain Warkop masih ada beberapa film jadul (jaman dulu) lainnya semakin semarak menghiasi layar bioskop beberapa tahun terakhir ini.

Jadi para pemilik merek, jangan takut dengan perubahan perilaku konsumen saat ini; walaupun merek muncul di generasi baby boomers, kita harus tetap optimis membuat merek untuk tetap bertahan. Bagaimana sebuah merek bisa cepat beradaptasi dengan keadaan pasar, menyesuaikan dengan keinginan konsumen, jangan pernah terlambat melakukan perubahan dan selalu mempertahankan pada target konsumen utama anda menjadi kunci dalam mempertahankan sebuah merek.

Demikian dengan negara kita. Indonesia yang boleh dibilang sebagai nama merek suatu negara, harus bisa memperbaiki diri, bukan berarti umur 74 tahun semakin menjadi melambat, semakin tua, sulit berubah tetapi harusnya sudah semakin mapan dalam menghadapi tantangan dari negara lain.

Selamat Ulang Tahun Indonesia

Salam Merdeka!

Wow Effect

Perhitungan tambah dan kurang merupakan dasar dalam ilmu matematika. Apalagi penjumlahan antara satu angka dengan satu angka pastilah lebih mudah. Namun bisa terjadi perhitungan yang sederhana apabila dilihat dengan sudut pandang yang beda, hasil nya mungkin tidak sesederhana yang kita pikirkan. Sama seperti artikel saya bulan Juni yang lalu, Simple but not easy,  rumus sederhana matematika apabila diaplikasikan dalam dunia kehidupan menjadi sulit dijalankan.

Beda perhitungan

Kalau ilmu matematika jawaban nya sudah pasti 1+1 =2, 2+2= 4. Mudah pastinya.

Pemikiran orang kreatif penjumlahan sebuah angka bisa menghasilkan sesuatu yang tidak pasti; bisa saja 1+1 menjadi 11 dikarenakan kreativitas yang diciptakan atau mungkin gambar ilustrasi yang bisa mencerminkan angka 11

Nah bagaimana dengan dunia usaha? Pada umumnya kita mengharapkan dalam sebuah penjumlahan bisa menghasilkan yang lebih baik, lebih banyak, lebih besar dari sebelumnya. Namun demikian, secara realita penjumlahan bisa bukan nya lebih besar atau lebih baik, tapi malahan kebalikannya.

Saya ambil contoh dengan menambah orang, seharusnya bisa menghasilkan output yang lebih baik, atau secara produktivitas bisa bertambah; secara kenyataan bisa tidak seperti yang diharapkan, output jadi tidak lebih baik ataupun produktivitas semakin turun.

Contoh kedua dalam mengeluarkan sebuah produk baru. Seharusnya dengan bertambah nya produk baru secara total penjualan bisa naik karena adanya produk baru pada umumnya bisa meningkatkan penjualan karena baik produk lama maupun produk baru bisa bersama-sama bertumbuh, atau kenaikan penjualan produk baru bisa lebih tinggi dari penurunan produk lama sehingga secara total masih bisa bertumbuh.

Namun perlu di waspadai, jangan sampai produk baru  tidak meningkatkan penjualan karena mungkin ada duplikasi dengan produk yang lama, sehingga secara total penjualan tidak berdampak. Dengan adanya produk baru diharapkan seperti teori orang kreatifitas 1+1=11, atau minimal bisa seperti formula matematika 1+1=2, dimana yang dulu bisa jualan 1 sekarang jadi bisa menjadi 2.  Jangan sampai ada formula baru yang menghasilkan 1+1= 1.

Buatlah sesuatu yang WOW!

 

 

Dirgahayu Produk Indonesia

Agustus dikenal sebagai bulan kemerdekaan Republik Indonesia. Kemerdekaan tahun ini terasa berarti karena setelah 56 tahun Indonesia mengadakan Asian Games tahun 1962, tahun ini di usia nya ke 73, Indonesia kembali terpilih menjadi tuan rumah Asian Games ke 18.

Brand Lokal Indonesia

Kebanggan menjadi lebih bermakna, seiring nya Indonesia menjadi tuan rumah. Sari Ayu Martha Tilaar sebagai produk lokal juga terpilih menjadi official make up di acara pembukaan dan penutupan Asian Games dengan merias lebih kurang 5,000 orang pengisi acara.

Perjuangan untuk ditunjuk sebagai offical make up tidaklah mudah, banyak produsen lain baik dari luar maupun dalam negeri ikut berlomba untuk terpilih menjadi produk kecantikan resmi di Asian Games.

Berkat konsistensi Sariayu dalam mengembangkan inovasi produk, menjaga kualitas nya,  serta selalu berkonsisten dalam mengusung budaya dan alam Indonesia, maka akhirnya pihak penyelenggara (INASGOC) dan tim EO yang memiliki pengalaman dalam menyelenggarakan olimpiade jatuh pilihannya pada Sariayu yang dipercaya  untuk merias pengisi acara dalam pesta olah raga se Asia.

Hari Kemerdekaan RI sangat kami rasakan juga menjadi Hari Kemerdekaan produk lokal yang bisa bersaing dengan produk luar negeri.

Dirgahayu Indonesia! Dirgahayu Produk Lokal! Dirgahayu Sariayu Martha Tilaar

Collaboration 4.0

Mungkin dalam beberapa waktu belakangan , kita sering mendengar marketing 4.0 yang dicetuskan oleh Bapak Hermawan Kartajaya. Lalu dari Bapak Airlangga Hartarto dikenalkan dengan industri 4.0. Pada prinsipnya istilah 4.0 diciptakan karena perlu adanya kombinasi antara unsur humanis dan tehnologi dalam menjalankan roda usaha apabila ingin berkompetisi.

Beberapa tahun yang lalu, Ibu Martha Tilaar pernah menjadi salah satu pembiara di dalam acara World Islamic Economy Forum (WIEF) di Kazaktan; beliau menceritakan perlunya 3 C dalam persaingan ekonomi sekarang, yakni Connect, Collaborate and to Compete.

Pada kali ini saya ingin membahas 1 C yakni Collaborate (kolaborasi). Dengan persaingan semakin ketat, belum lagi perubahan tehnologi yang mengubah perilaku manusia membuat kita memang harus berkolaborasi untuk saling melengkapi. Saya ingin meng-copy istilah 4.0 denga menyebutnya sebagai Collaboration 4.0. Kenapa saya ingin menyebut seperti itu? Pada umumnya suatu kolaborasi dilakukan oleh industri atau perusahaan yang saling berkaitan. Namun karena adanya ilmu jaman now yang mengaitkan unsur tehnologi dan pendekatan ke arah humanis maka tidak ada salahnya apabila memakai kata Collaboration 4.0. Continue reading “Collaboration 4.0”