Fenomena Sepak Bola

Pertandingan sepakbola klub Eropa berakhir di bulan Mei, dimana laga pamungkasnya diakhiri dengan final UEFA Champion League yang mempertemukan 2 klub Inggris, Chelsea dan Manchester City.

Ada hal yang bisa saya tarik kesimpulan dalam kompetisi liga klub Eropa kali ini:

  1. Ada 6 klub di liga Italia, Spanyol dan Inggris yang merupakan saudara sesama kota yang menjadi juara 1 dan 2. Liga Italia: Inter dan Milan, Liga Inggris: City dan United, Liga Spanyol: Atletico dan Madrid.
  2. Dalam Liga Italia: Juventus merupakan klub Italia yang menguasai 1 dekade, musim ini seakan enggan mempertahankan juara liga Italia; bahkan sampai akhir pertandingan; Juventus harus berjuang untuk mempertahankan posisi nya untuk berkompetisi di UEFA Champion League.
  3. 3 klub Inggris mencapai partai puncak kejuaraan antar klub Eropa, Chelsea, City dan United.

Dalam 3 fenomena yang saya temukan, apabila dikaitkan dengan dunia usaha maka:

  1. Dalam sebuah organisasi atau perusahaan terkadang kita memiliki beberapa tim yang mewakili perusahaan yang sama, walaupun dalam satu perusahaan tapi masing-masing memiliki target dan saling berkompetisi sama hal nya point 1 di atas. Yang terpenting disini walau berbeda tim, tapi masih mengangkat nama 1 kota.
  2. Point 2 di atas pun mengingatkan, bahwa untuk selalu menjadi yang nomor satu terkadang tidak mudah, terkadang karena sudah lama merasa di atas, kegigihan dan keinginan untuk berkompetisi menjadi sedikit menurun.
  3. Point 3 di atas, menunjukkan betapa bagus nya strategi dari klub Inggris dalam meramu tim nya sehingga 3 klub nya bisa bersamaan melaju ke partai puncak.

Semoga apa yang kita dapatkan dari fenomena klub sepakbola Eropa tahun ini, bisa memberikan pelajaran bagi usaha atau organisasi yang kita jalankan; kalau saya singkat ke 3 point di atas: kompetisi melalui kolaborasi, konsistensi & kegigihan, kemampuan berstrategi.

Jangan lupa kita masih ada pertandingan sepakbola antar negara Eropa dan Amerika bulan Juni sampai Juli 2021. Siapakah yang akan juara dan apakah ada fenomena menarik dari pertandingan antar negara tersebut. Kita saksikan saja.


Mau Kemana PSSI ku?

Indonesia juara piala dunia?

Indonesia masuk ke piala dunia?

Indonesia bisa, Indonesia pasti bisa

 

Kata-kata di atas selalu membuat kita selalu bermimpi. Apakah mungkin olah raga yang paling digemari masyarakat di Indonesia bisa memberikan hasil yang maximal bagi negara tercinta.

Melihat sepak terjang prestasi sepakbola Indonesia tahun ini sebenarnya ada secercah harapan mulai dari Asian Games yang dari segi permainan, Indonesia harus nya bisa masuk minimal 4-8 besar di tingkat Asia; ditambah lagi tim yunior yang bisa menjadi juara tingkat ASEAN bahkan tinggal satu langkah lagi, tim muda Garuda bisa membawa mimpi Indonesia untuk ikut piala dunia tingkat yunior bisa tercapai.

Namun di bulan November, pesta sepakbola negara ASEAN yang dikenal dengan AFF Cup, membuat optimisme dan mimpi menjadi surut kembali. Indonesia tidak mampu lolos dari kualifikasi grup. Padahal kita semua berharap peluang untuk menjadi juara seharusnya terbuka lebar.

 

Campur Aduk

Entah siapa yang salah.  Banyak pihak yang mengatakan organisasi di PSSI harus perlu banyak dirubah, mulai dari ketua umum PSSI, organisasinya serta orang-orang yang berperan aktif di dalam lingkungan PSSI perlu dievaluasi. Memang sangat memalukan seorang pelatih internasional sampai tidak dibayar gajinya, sehingga kontrak nya pun enggan diperpanjang. Padahal melihat performa anak-anak Garuda di bawah kepelatihan, Luis Milla terlihat cukup menjajikan.

Kenapa negara2 ASEAN lain seperti Vietnam, dan sekarang Philippine sudah bisa menunjukkan taring nya? Vietnam bahkan sudah bisa juara AFF, sedangkan Indonesia yang sudah lebih dulu mengenal sepakbola belum pernah mencapai posisi puncak. Philippine pun tidak tanggung-tanggung, mereka mulai rajin melakukan naturalisasi pemain-pemain keturunan untuk diangkat menjadi pemain nasional nya, belum lagi Philippine berani mengontrak pelatih kelas dunia Sven Erickson.

Kita semua pasti sedih, prestasi tim nasional tidak mengarah ke perbaikan. Ada baiknya organisasi olahraga harus dikelola dengan benar, jangan selalu dijadikan alat politik. Negara lain bisa maju olah raga nya karena memang dikelola dengan baik dan profesional tanpa harus ada dicampuri urusan yang bukan untuk mendorong prestasi olahraga.

Pesan singkat saya dan mungkin sama seperti masyarakat pencinta sepakbola tanah air: kita harus berani mengorbankan ego pribadi, evaluasi apa yang perlu dikoreksi lalu lakukan tindakan perbaikan dengan sepenuh hati tanpa ada unsur lainnya. Karena saya percaya Indonesia mempunyai banyak talenta asalkan dikelola dengan benar.

Entah kapan mimpi di atas bisa benar-benar dapat terealisasi, yakni menjadi juara piala dunia, tapi setidaknya tahap demi tahap harus dilalui terlebih dahulu.

Keep Improving to make your dream comes true, PSSI ku

 

Selamat Berjuang!

Garuda di dadaku

Garuda kebanggaanku

Ku yakin hari ini

Kita menang……..

Tentu masih teriang-iang  lagu di atas  pada saat Piala AFF di Indonesia tepat 2 tahun lalu. Lagu yang dipopulerkan lewat film Garuda Di Dadaku oleh grup Netral membuat rakyat Indonesia bersatu padu dalam membela pasukan Garuda yang tengah memperebutkan Piala AFF untuk pertama kalinya.

Alhasil Indonesia yang menjadi juara grup tanpa terkalahkan sampai di babak semifinal, akhirnya pun takluk di partai puncak pada saat melawan Malaysia di leg pertama dengan skor telak 0-3. Impian masih ada, seluruh masyarkat Indonesia berharap pada leg 2 yang dimainkan di kandang Indonesia, Pasukan Garuda bisa membalas dan menjadi juara. Kemenangan pun bisa diperoleh, namun tanpa piala. Karena Indonesia secara total kalah 2-4 terhadap Malaysia.

2 tahun berlalu, tahun ini, Piala AFF akan kembali digelar. Mungkin 2 tahun bisa dikatakan waktu yang cukup atau bisa dikatakan terlalu singkat untuk mempersiapkan tim bermain lebih baik untuk mencapai prestasi yang tentunya juga lebih baik.

Apabila dilihat persiapannya, boleh dikatakan masih banyak kendala. Mulai dari internal PSSI sendiri  berdampak pula ke indisipliner pemain. Belum lagi masih belum padunya kekompakan tim di lapangan serta tehnik bermain yang masih belum ditemukan posisi yang ideal.

Mudah-mudahkan dengan minim-nya persiapan yang dilakukan bisa mendapatkan hasil yang maximal.

Selamat berjuang dan bertanding, Pasukan Garuda!

Demam Bola

Demam bola kembali hadir. Kali ini demam berasal dari belahan Eropa tepatnya: Ukrania & Polandia.

Demam bola 4 tahunan ini akan dimulai tanggal 8 Juni- 1 Juli.

16 tim telah bersiap-siap untuk berlomba untuk menjadi yang terbaik di benua Eropa. Akankah Sang Matador, Spanyol, bisa mempertahankan mahkota yang direbutnya 4 tahun lalu? Atau akankah lahir juara baru yang belum pernah merasakan menjadi kampium di Eropa?

Profit vs Loss

Persiapan pastilah sudah dilakukan secara baik oleh panitia. Mulai dari perbaikan stadium, transportasi publik maupun infrastruktur komunikasi disulap dengan biaya tinggi guna mendukung pesta akbar bola Eropa.

Apakah biaya dikeluarkan, bisa mendapatkan keuntungan bagi pihak penyelenggara?  Secara perhitungan  kasar, pastilah bisa. Kalau tidak mana mungkin banyak negara berlomba untuk menjadi penyelenggara suatu pesta olah raga seperti olimpiade, ataupun Piala Dunia.

Tiket penjualan,  hak siar TV,  Merchandising serta Sponsorship merupakan pundi-pundi uang yang menghasilkan keuntungan  berlipat ganda.

Demam  Bola

Demam  Eropa ternyata  menjangkit dimana-mana ; pesta bola tidak hanya di Ukrania dan Polandia.  Tapi hampir sebagian negara ingin ikut merasakannya.

Apa yang dilakukan di negara lain yang ingin menikmati pesta tersebut? Pastilah hal ini diambil para marketer atau perusahaan untuk memanfaatkan momen ini sebagai salah satu promosi untuk produknya.

Salah satunya kegiatan melakukan NOBAR (Nonton Bareng) dengan konsumen,  Blocking Program TV, atau Branding di kemasan ataupun di tempat yang strategis.
Acara Nobar di Mall

Acara Nonton Bareng di salah satu mall

Branding di Kemasan

Tinggal bagaimana para marketer atau pihak sponsor menciptakan sebuah Awareness bahkan memperoleh keuntungan secara Financial dengan mendompleng Euphoria pesta bola Eropa ini.

Selamat Berpesta &
Sukses Mendukung Tim Favorit Anda!

Wakawaka eee… It’s time for Euro 2012